Diajukan
Oleh:
Nama : Alfi Prima Maulani Putra
Kelas : 3ID04
NPM : 30413646
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015
I.
TEMA
JADWAL
INDUK PRODUKSI
II.
JUDUL TUGAS
PRODUKSI SEMEN DENGAN ROBOTIC DAN HASIL CACAT PRODUKSI
III.
PERSONALIA
PELAKSANA
: ALFI PRIMA MAULANI PUTRA
Mahasiswa
Universitas Gunadarma, Fakultas
Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Semester 6 (enam), Jakarta.
IV.
LATAR BELAKANG
Perencanaan
sistem produksi yang baik dari sebuah industri merupakan hal yang terpenting
dari keseluruhan aktifitas produksi dari perusahaan tersebut. Perencanaan
suatu sistem produksi salah satunya adalah merencanakan jumlah produk atau output
yang harus dibuat. Alat yang digunakan untuk merencanakan jumlah output
yang harus diproduksi. Jadwal induk produksi merupakan suatu set
perencanaan yang mengidentifikasi kuantitas dari item tertentu yang dapat dan
akan dibuat oleh suatu perusahaan manufaktur (dalam satuan waktu) (Gazperz,
2004).
Jadwal
induk produksi merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan khususnya
perusahaan manufaktur. Hal ini dikarenakan perusahaan yang sudah membuat jadwal
induk produksi dapat menjadwalkan produksi dan order pembelian bahan baku
dengan tepat dan akurat. Selain itu dengan adanya jadwal induk produksi suatu
perusahaan dapat memberikan dasar untuk pembuatan janji penyerahan produk ke
tangan pelanggan.
Salah
satu contoh perusahaan manufaktur adalah PT. Indocement, Tbk. PT. Indocement, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang produksi dan bahan semen terbaik dari salah satu produk yang dihasilkan
oleh PT. Indocement, Tbk
adalah motor grader. Produksi produk semen
terbaik
PT. Indocement, Tbk perlu dilakukan sebuah penjadwalan
induk produksi agar bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi produk
tersebut dapat ditentukan.
V.
TUJUAN PRAKTEK INDUSTRI
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya,
terdapat beberapa tujuan yang terkandung di dalamnya. Tujuan dari penelitian
yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mempelajari
penjadwalan induk produksi dari produk semen
menggunakan robotic
PT. Indocement, Tbk.
2. Mempelajari
berapa banyak produk yang harus diproduksi oleh PT. Indocement, Tbk
dalam periode tertentu
VI.
PEMBATASAN MASALAH
Perusahaan yang akan diamati adalah
PT. Indocement, Tbk yang beralamat di Citeureup, Kab.
Bogor.
Permasalahan yang akan dibahas adalah produksi semen dengan menggunakan
robotic
PT. Indocement, Tbk.
VII.
LANDASAN TEORI
Peningkatan
daya saing industri salah satunya dapat dicapai melalui perencanaan produksi.
Perencanaan produksi berdasarkan horison waktu dibedakan menjadi 3, yaitu
perencanaan produksi jangka panjang, menengah, dan pendek. Perencanaan agregat
merupakan perencanaan produksi jangka menengah dan akan digunakan untuk membuat
jadwal induk produksi (JIP). Definisi perencanaan agregat, jadwal induk
produksi (JIP), fungsi dan kegunaan JIP, dan persamaan yang digunakan dalam JIP
dapat dilihat pada subbab selanjutnya.
Perencanaan agregat merupakan suatu
perencanaan yang meliputi tidak saja output produksi tetapi juga sumber daya
dan persediaan yang akan mempengaruhi tingkat penawaran perusahaan maupun
tingkat permintaan pelanggan. Tujuan dari perencanaan agregat adalah
menetapkan tingkat output untuk jangka waktu pendek dan sedang dalam
rangka menghadapi fluktuasi dan ketidakpastian permintaan. Perencanaan agregat
mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (Sumayang, 2003):
1. Jangka waktu perencanaan 12 bulan
dengan penyesuaian setiap bulan.
2. Demand atau permintaan pelanggan
diasumsikan fluktuasi, tidak pasti, dan musiman.
3.
Kemungkinan
akan terjadi perubahan pada variabel penawaran perusahaan maupun pada variabel
permintaan pelanggan.
4. Akan mempengaruhi keputusan
manajemen yang meliputi tingkat persediaan, hubungan kerja, biaya,
fleksibilitas, dan pelayanan ke pelanggan.
5.
Perencanaan
fasilitas merupakan perencanaan fisik jangka panjang dan tidak dipengaruhi oleh
perencanaan agregat.
Perencanaan agregat merupakan dasar
untuk membuat jadwal induk peroduksi atau yang biasa dikenal dengan JIP.
Jadwal induk produksi (JIP) merupakan suatu pernyataan tentang
produk akhir (termasuk parts pengganti dan suku cadang) dari suatu
perusahaan industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output berkaitan
dengan kuantitas dan periode waktu. Aktivitas penjadwalan produksi induk pada dasarnya berkaitan dengan
bagaimana menyusun dan memperbaharui jadwal produksi induk, memproses transaksi
dari MPS
atau JIP, memelihara
catatan-catatan
MPS atau JIP,
mengevaluasi efektifitas dari MPS atau JIP, dan memberikan laporan evaluasi dalam periode waktu
yang teratur untuk keperluan umpan balik dan tinjauan ulang (Gasperz, 2004).
Jadwal
induk produksi (JIP) merupakan rencana induk (master) yang akan
dijadikan pedoman utama dalam rencana pengerjaan, kebijakan persediaan,
kebijakan finansial, pembebanan tenaga kerja, penjadwalan mesin, kebijakan
alternatif produksi: regular, lembur, sub kontrak, dan lain-lain. Jadwal
induk produksi didalamya terdapat 3 jenis order. 3 Jenis order dalam jadwal
induk produksi, yaitu (Baroto, 2002):
1. Planned Order, yaitu order yang rencananya akan
di-released dan dibuat setelah mempertimbangkan demand dan suply.
2. Firm Planned Order, yaitu order yang direncanakan akan
dibuat di perusahaan ini, tetapi belum di-released.
3. Orders, yaitu order yang sudah dibuat
dan diperintahkan untuk dibuat atau dikerjakan atau dibuatkan purchase order
atau dibuatkan surat pengiriman.
Metode-metode
yang dapat digunakan dalam perhitungan JIP, yaitu metode tenaga kerja tetap,
metode tenaga kerja berubah, metode sub kontrak (tenaga kerja terbatas), metode
transportasi, dan lain-lain.
Jadwal induk produksi (JIP) memiliki empat fungsi utama.
Empat fungsi utama dalam jadwal induk produksi, yaitu (Gasperz, 2003):
1.
Menyediakan
atau memberikan input utama kepada sistem perencanaan kebutuhan material
dan kapasitas (material and capacity requirements planning).
2.
Menjadwalkan
pesanan-pesanan produksi dan pembelian (production and purchase orders)
untuk item-item MPS.
3. Memberikan landasan untuk penentuan
kebutuhan sumber daya dan kapasitas.
4. Memberikan basis untuk pembuatan
janji tentang penyerahan produk (delivery promises) kepada pelanggan.
VIII.
METODOLOGI
Metodologi yang
dipergunakan oleh penulis dalam melakukan pengambilan dan penelitian adalah
sebagai berikut:
1.
Studi Lapangan
Meliputi pengamatan dan peninjauan terhadap proses pekerjaan
yang sedang berlangsung. Wawancara pun dilakukan terhadap pihak yang terkait
dan kemudian mendatanya.
2.
Studi Pustaka
Meliputi pengumpulan sumber-sumber
laporan dari berbagai buku. Baik buku yang terdapat di perpustakaan kampus,
perpustakaan umum, dan perusahaan.
IX.
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan berdasarkan
waktu dan lokasi yang telah ditentukan. Waktu dan lokasi akan dijabarkan di
bawah ini:
1.
Waktu
Kegiatan kerja praktek akan dilaksanakan
pada bulan Agustus 2016 hingga September 2016.
2. Lokasi
PT. Indocement, Tbk yang berlokasi di Citeureup
Kabupaten Bogor. Indonesia.
X.
RENCANA JADWAL
KEGIATAN KERJA PRAKTEK PADA PT.
INDOCEMENT Tbk.
Kerja praktek
yang dilakukan di PT.
Indocement, Tbk akan
dilakukan dalam kurun waktu satu bulan. Adapun jadwal kegiatan pengambilan data
yang dilakukan, adalah sebagai berikut:
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Baroto
T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Penerbit: Ghalia Indonesia,
Jakarta
Gaspersz, Vincent. 2004. Production
Planning And Inventory Control. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Sumayang,
L.,2003. Dasar -Dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Pertama. Penerbit: PT.Salemba
Empat Patria, Jakarta