Jumat, 15 Maret 2013

Nokia punya Handphone Lentur nih..!


Nokia Pamerkan Hape Lentur


Setelah merilis dua Windows Phone di acara konferensi tahunan Nokia World di London, yaitu Lumia 800 dan Lumia 710, Nokia pamerkan prototipe hape masa depan yang memiliki kelenturan, baik itu display atau body-nya, yang disebut sebagai “Nokia kinetic device”.
nokia kinetic device
Dengan menggunakan layar OLED, hape tersebut ketika dilenturkan maka bisa berfungsi seperti scroll dan slide di touchscreen. Bisa juga untuk zoom in atau zoom out gambar, yang kalau di Android atau iPad/iPhone seperti saat mencubit layar.

Sumber: http://www.shirogadget.web.id/nokia-pamerkan-hape-lentur/

Racun Lebah Bisa Membunuh HIV



Kabar Gembira, Racun Lebah Mampu Bunuh HIV

Racun Lebah Bunuh HIVIlustrasi cara racun lebah dan partikel nano membunuh HIV. Virus akan dilubangi dan "ditelanjangi".
WASHINGTON, KOMPAS.com — Ilmuwan dari Washington University di St Louis membuktikan bahwa racun lebah mampu menghancurkan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penelitian ini membuka peluang dan harapan baru pencegahan sekaligus penyembuhan HIV/AIDS.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Antiviral Therapy. Penelitian menguraikan betapa penggunaan racun lebah bernama melittin dan partikel nano sebagai pembawa ke dalam darah mampu membunuh virus yang jadi musuh besar manusia ini.

"Kami menyerang berdasarkan karakter fisik virus HIV. Secara teoretis, tak ada cara bagi virus untuk beradaptasi. Virus harus memiliki lapisan pelindung, dua membran yang melindungi virus," papar Joshua L Hood, ilmuwan yang terlibat dalam riset ini.

Melittin memiliki cara kerja khusus dalam menyerang HIV. "Melittin pada partikel nano berfusi dengan lapisan luar virus. Melittin membentuk pori kecil, menghancurkan lapisan pelindung, dan menelanjangi virus," kata Hood seperti dikutip Spectrum IEEE, Rabu (6/3/2013).

Melittin dan partikel nano ini bekerja spesifik pada HIV. Jadi, tidak merugikan sel tubuh manusia sendiri. Hood melengkapi partikel nano dengan protective bumpers, ruang pada permukaan partikel nano. Sel manusia takkan pas dengan protective bumpers ini.

Dengan penggunaan racun lebah dan partikel nano, HIV bisa dihilangkan dari tubuh manusia. Ini berbeda dengan perawatan anti-retroviral yang hanya mencegah reproduksi HIV. Dengan kata lain, racun lebah dan partikel nano membuat orang dengan HIV/AIDS bisa sembuh.

Ke depan, racun lebah diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu komposisi gel vagina untuk mencegah infeksi HIV. Racun lebah juga bisa disuntikkan lewat pembuluh darah balik manusia, yang membuat orang dengan HIV/AIDS bisa sembuh total.

Sumber: http://sains.kompas.com/read/2013/03/11/16124238/Kabar.Gembira.Racun.Lebah.Mampu.Bunuh.HIV?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
.

Sepatu Buatan Google yang Bisa Berbicara


Ini Dia Sepatu Buatan Google yang Bisa Bicara

Impresif. Sepatu ini memotivasi penggunanya untuk terus bergerak.

ddd
Sepatu Google

VIVAnews - Sejenak lupakan Google Glass dulu. Baru-baru ini, Google meluncurkan sebuah proyek terbaru lainnya yang tidak kalah seru, yaitu sepatu berteknologi canggih yang dapat berbicara dengan pemiliknya.

Namun, sayangnya, sepatu pintar buatan raksasa mesin pencari Internet ini tidak untuk dilepas ke publik. Proyek sepatu yang dapat berbicara ini adalah proyek Art, Copy, & Code, yang merupakan bagian dari divisi Google Playground.

"Sepatu pintar ini merupakan sebuah eksperimen tentang bagaimana Anda menggunakan benda-benda untuk terhubung dengan sebuah website," kata Aman Govil, Ketua Tim Seni Iklan Google, dilansir ABC News, 11 Maret 2013.

Awalnya, Govil dan timnya mengambil beberapa sepatu Adidas dan menghubungkannya dengan sebuah komputer kecil. Di dalam sepatu sudah dipasangkan sensor akselerometer seperti pada ponsel pintar, lalu sensor tekanan, giroskop, speaker, dan Bluetooth untuk menghubungkannya ke komputer dan Internet.

Cara kerjanya sederhana. Sepatu ini memberitahu apa yang Anda lakukan dan merespons gerakan pemakainya, terutama pada saat berolahraga.

Misalnya, Anda duduk selama satu jam, maka sepatu ini akan berteriak melalui speaker untuk memotivasi Anda agar segera berlari kembali. Selain itu, sepatu ini bisa memberikan Anda arah jalan yang benar saat menggunakan Google Maps.

Meskipun memiliki potensi besar, Govil belum memikirkan proyek ini untuk dijadikan bisnis. "Kami tidak masuk ke dalam bisnis sepatu. Kami hanya melakukan eksperimen," katanya.

Rencananya, proyek sepatu pintar ini akan dipamerkan pada acara pameran konvergensi di bidang musik, film, dan teknologi, The South by Southwest (SXSW) yang berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat, 8-17 Maret 2013.
Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/397005-ini-dia-sepatu-buatan-google-yang-bisa-bicara

Cara Membaca dan Membuat Barcode


Cara Membaca dan Membuat Barcode

Kalau kita sering berbelanja di supermarket atau swalayan, biasanya barang-barang di sana sudah ditempeli dengan kode batang atau barcode di bungkusnya. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan. Di samping itu barcode juga banyak digunakan di bidang lain sebagai ID unik untuk memudahkan pengindentifikasian.

Sebenarnya kita juga bisa membuat barcode sendiri entah untuk mengkodekan nama kita, blog, atau lainnya. Caranya:
Pertama, kunjungi Web Online Barcode Generator
Kedua, masukan kata atau kalimat yang ingin diubah ke barcode dan kemudian save gambar dalam format jpeg atau png.http://fadhlnews.wordpress.com/2010/09/19/cara-membaca-dan-membuat-barcode/ & http://forum.cashregister.co.id/index.php?topic=124.0
Ketiga, print gambar tersebut dan tempelkan di buku atau pasang di blog.
Cara Membaca Barcode
1. Barcode terdiri dari garis hitam dan putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
2. Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis = “1”, yang sedang = “2”, yang lebih tebal = “3”, dan yang paling tebal = “4”.
3. Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211; 1 = 2221; 2 = 2122; 3 = 1411; 4 = 1132; 5 = 1231; 6 = 1114; 7 = 1312; 8 = 1213; 9 = 3112.
Standar barcode retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
1. Kode negara atau kode sistem: 2 digit pertama barcode menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
2. Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
3. Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
4. Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari barcode, digunakan untuk verifikasi bahwa barcode telah dipindai dengan benar.
Cara Praktis Membaca Barcode
Ternyata ada cara praktis untuk menerjemahkan barcode, Anda bisa menggunakanbarcode decoder dari zxing. Cukup upload gambar barcode yang telah Anda buat tadi kesini dan Anda bisa langsung tahu arti dari barcode tersebut.
Kode Negara Dalam Barcode
Negara asal sebuah produk bisa dengan mudah kita kenali dari barcode-nya. Misalnya, barcode dengan awalan 690, 691 atau 692 adalah made in China. Sedangkan barcode dengan awalan 899 adalah made in Indonesia. 
Barcode atau kode baris yang muncul pada barang yang diproduksi mengikuti aturan internasional yang ditetapkan.  Kita mengenal EAN (European Article Number) yang memberikan informasi sistem pengkodean.  Barcode aturan yang ditetapkan terdiri dari 13 digit, yaitu kode negara, kode perusahaan, kode produk, dan cek digit.  Indonesia memiliki kode awal 899.  Artinya barang buatan Indonesia atau diproduksi di Indonesia akan diawali dengan kode ini.  Kode ini dipakai untuk kepentingan perdagangan internasional.

Berikut ini daftar kode barcode negara :

 

No    Kode        Negara
1    00-13        USA & Canada
2    20-29        In Store Functions
3    30-37        France
4    40-44        German
5    45 dan 49    Japan
6    46        Russia
7    471        Taiwan
8    474        Estonia
9    475        Latvia
10    477        Lithuania
11    479        Sri Lanka
12    480        Philipina
13    482        Ukraine
14    484        Moldova
15    489        Hong Kong
16    50        UK - United Kingdom 
17    520        Cyprus
18    531        Macedonia
19    535        Malta
20    539        Ireland
21    54        Belgium & Luxemburg
22    560        Portugal
23    569        Icelandia
24    57        Denmark
25    590        Polandia
26    594        Romania
27    599        Hungaria
28    600 & 601    South Africa
29    609        Mauritius
30    611        Marrocco
31    613        Algeria
32    619        Tunisia
33    622        Egypt
34    625        Jordania
35    626        Iran
36    64        Finland
37    690-692        China
38    70        Norway
39    729        Israel
40    73        Sweden
41    740        Guatemala
42    741        El Salvador
43    742        Honduras
44    743        Nicaragua
45    744        Costa Rica
46    746        Dominican Republic
47    750        Mexico
48    759        Venezuela
49    76        Switzerland
50    770        Colombia
51    773        Uruguay
52    775 & 785    Peru
53    777        Bolivia
54    779        Argentina
55    780        Chile
56    784        Paraguay
57    786        Ecuador
58    789        Brazil
59    80-83        Italy
60    84        Spian
61    850        Cuba
62    858        Slovakia
63    869        Czech Republic
64    860        Yugoslavia
65    869        Terkey
66    87        Netherland
67    880        South Korea
68    885        Thailand
69    888        Singapore
70    890        India
71    893        Vietnam
72    899        Indonesia
73    90 & 91        Austria
74    93        Australia
75    94        New Zealand
76    955        Malaysia
77    977        International Standart Serial Number for Periodicals (ISSN)
78    978        International Standart Book Numbering (ISBN)
79    979        International Standart Music Number (ISMN)
80    980        Refund Receipts
81    981 & 982    Common Currency Coupons
82    99        Coupons
Semoga bermanfaat.

Sumber: http://fadhlnews.wordpress.com/2010/09/19/cara-membaca-dan-membuat-barcode/
http://forum.cashregister.co.id/index.php?topic=124.0

Cara Pembuatan Processor. check this out!!

Pasir, seperempat bagiannya terbentuk dari silikon, yakni unsur kimia yang paling berlimpah di muka bumi ini setelah oksigen. Pasir (terutama quartz), mempunyai persentase silikon yang tinggi di dalam bentuk Silicon Dioxide (SiO2) dan pasir merupakan bahan pokok untuk memproduksi semiconductor.


Setelah memperoleh mentahan dari pasir dan memisahkan silikonnya, materiil yang kelebihan dibuang. Lalu, silikon dimurnikan secara bertahap hingga mencapai kualitas ‘semiconductor manufacturing quality’, atau biasa disebut ‘electronic grade silicon’. Pemurnian ini menghasilkan sesuatu yang sangat dahsyat dimana ‘electronic grade silicon’ hanya boleh memiliki satu ‘alien atom’ di tiap satu milyar atom silikon. Setelah tahap pemurnian silikon selesai, silikon memasuki fase peleburan. Dari gambar di atas, kita bisa melihat bagaimana kristal yang berukuran besar muncul dari silikon yang dileburkan. Hasilnya adalah kristal tunggal yang disebut ‘Ingot’.


Kristal tunggal ‘Ingot’ ini terbentuk dari ‘electronic grade silicon’. Besar satu buah ‘Ingot’ kira-kira 100 Kilogram atau 220 pounds, dan memiliki tingkat kemurnian silikon hingga 99,9999 persen.


Setelah itu, ‘Ingot’ memasuki tahap pengirisan. ‘Ingot’ di iris tipis hingga menghasilkan ‘silicon discs’, yang disebut dengan ‘Wafers’. Beberapa ‘Ingot’ dapat berdiri hingga 5 kaki. ‘Ingot’ juga memiliki ukuran diameter yang berbeda tergantung seberapa besar ukuran ‘Wafers’ yang diperlukan. CPU jaman sekarang biasanya membutuhkan ‘Wafers’ dengan ukuran 300 mm.


Setelah diiris, ‘Wafers’ dipoles hingga benar-benar mulus sempurna, permukaannya menjadi seperti cermin yang sangat-sangat halus. Kenyataannya, Intel tidak memproduksi sendiri ‘Ingots’ dan ‘Wafers’, melainkan Intel membelinya dari perusahaan ‘third-party’. Processor Intel dengan teknologi 45nm, menggunakan ‘Wafers’ dengan ukuran 300mm (12 inch), sedangkan saat pertama kali Intel membuat Chip, Intel menggunakan ‘Wafers’ dengan ukuran 50mm (2 inch).


Cairan biru seperti yang terlihat pada gambar di atas, adalah ‘Photo Resist’ seperti yang digunakan pada ‘Film’ pada fotografi. ‘Wafers’ diputar dalam tahap ini supaya lapisannya dapat merata halus dan tipis.


Di dalam fase ini, ‘Photo Resist’ disinari cahaya ‘Ultra Violet’. Reaksi kimia yang terjadi dalam proses ini mirip dengan ‘Film’ kamera yang terjadi pada saat kita menekan shutter (Jepret!).
Daerah paling kuat atau tahan di ‘Wafer’ menjadi fleksibel dan rapuh akibat efek dari sinar ‘Ultra Violet’. Pencahayaan menjadi berhasil dengan menggunakan pelindung yang berfungsi seperti stensil. Saat disinari sinar ‘Ultra Violet’, lapisan pelindung membuat pola sirkuit. Di dalam pembuatan Processor, sangat penting dan utama untuk mengulangi proses ini berulang-ulang hingga lapisan-lapisannya berada di atas lapisan bawahnya, begitu seterusnya.
Lensa di tengah berfungsi untuk mengecilkan cahaya menjadi sebuah fokus yang berukuran kecil.

Dari gambar di atas, kita dapat gambaran bagaimana jika satu buah ‘Transistor’ kita lihat dengan mata telanjang. Transistor berfungsi seperti saklar, mengendalikan aliran arus listrik di dalam ‘Chip’ komputer. Peneliti Intel telah mengembangkan transistor menjadi sangat kecil sehingga sekitar 30 juta ‘Transistor’ dapat menancap di ujung ‘Pin’.


Setelah disinari sinar ‘Ultra Violet’, bidang ‘Photo Resist’ benar-benar hancur lebur. Gambar di atas menampakan pola ‘Photo Resist’ yang tercipta dari lapisan pelindung. Pola ini merupakan awal dari ‘transistors’, ‘interconnects’, dan hal yang berhubungan dengan listrik berawal dari sini.


Meskipun bidangnya hancur, lapisan ‘Photo Resist’ masih melindungi materiil ‘Wafer’ sehingga tidak akan tersketsa. Bagian yang tidak terlindungi akan disketsa dengan bahan kimia.


Setelah tersketsa, lapisan ‘Photo Resist’ diangkat dan bentuk yang diinginkan menjadi tampak.


‘Photo Resist’ kembali digunakan dan disinari dengan sinar ‘Ultra Violet’. ‘Photo Resist’ yang tersinari kemudian dicuci dahulu sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, proses pencucian ini dinamakan ‘Ion Doping’, proses dimana partikel ion ditabrakan ke ‘Wafer’, sehingga sifat kimia silikon dirubah, agar CPU dapat mengkontrol arus listrik.


Melalui proses yang dinamakan ‘Ion Implantation’ (bagian dari proses Ion Doping) daerah silikon pada ‘Wafers’ ditembak oleh ion. Ion ditanamkan di silikon supaya merubah daya antar silikon dengan listrik. Ion didorong ke permukaan ‘Wafer’ dengan kecepatan tinggi. Medan listrik melajukan ion dengan kecepatan lebih dari 300,000 Km/jam (sekitar 185,000 mph)


Setelah ion ditanamkan, ‘Photo Resist’ diangkat, dan materiil yang bewarna hijau pada gambar sekarang sudah tertanam ‘Alien Atoms’


Transistor ini sudah hampir selesai. Tiga lubang telah tersketsa di lapisan isolasi (warna ungu kemerahan) yang berada di atas transistor. Tiga lubang ini akan diisi dengan tembaga, yang berfungsi untuk menghubungkan transistor ini dengan transistor lain.


‘Wafers’ memasuki tahap ‘copper sulphate solution’ pada tingkat ini. Ion tembaga disimpan ke dalam transistor melalui proses yang dinamakan ‘Electroplating’. Ion tembaga berjalan dari terminal positif (anode) menuju terminal negatif (cathode).


Ion tembaga telah menjadi lapisan tipis di permukaan ‘Wafers’.


Materiil yang kelebihan dihaluskan, meninggalkan lapisan tembaga yang sangat tipis.


Nah udah mulai ribet. Banyak lapisan logam dibuat untuk saling menghubungkan bermacam-macam transistors. Bagaimana rangkaian hubungan ini disambungkan, itu ditentukan oleh teknik arsitektur dan desain tim yang mengembangkan kemampuan masing-masing processor. Dimana chip komputer terlihat sangat datar, sebenarnya memiliki lebih dari 20 lapisan untuk membuat sirkuit yang kompleks. Jika kamu melihat dengan kaca pembesar, kamu akan melihat jaringan bentuk sirkuit yang rumit, dan transistors yang terlihat futuristik, ‘Multi-Layered Highway System’.


Ini hanya contoh super kecil dari ‘Wafer’ yang akan melalui tahap test kemampuan pertama. Di tahapan ini, sebuah pola test dikirimkan ke tiap-tiap chip, lalu respon dari chip akan dimonitor dan dibandingkan dengan ‘The Right Answer’.


Setelah hasil test menunjukan bahwa ‘Wafer’ lulus, ‘Wafer’ dipotong menjadi sebuah bagian yang disebut ‘Dies’. Coba juragan lihat, proses yang bener-bener ribet tadi ternyata hasilnya kecil doank. Pada gambar paling kiri itu ada 6 kelompok ‘Wafer’, pada gambar kanannya udah berapa ‘Wafer’ tuh !?!?


‘Dies’ yang lulus test, akan diikutkan ke tahap selanjutnya yaitu ‘Packaging’. ‘Dies’ yang tidak lulus, dibuang dengan percumanya T_T. Ada hal yang lucu beberapa tahun lalu, Intel membuat kunci dari ‘Dies’ yang tidak lulus ini ^^. Ada EBAYnya lho, ayo juragan yang tertarik beli, soalnya tinggal 4..


Ini adalah gambar satu ‘Die’, yang tadinya dipotong pada proses sebelumnya. ‘Die’ pada gambar ini adalah ‘Die’ dari Intel Core i7 Processor.


Lapisan bawah, ‘Die’, dan ‘Heatspreader’ dipasang bersama untuk membentuk ‘Processor’. Lapisan hijau yang bawah, digunakan untuk membentuk listrik dan ‘Mechanical Interface’ untuk Processor supaya dapat berinteraksi dengan sistem PC. ‘Heatspreader’ adalah ‘Thermal Interface’ dimana solusi pendinginan diterapkan, sehingga Processor dapat tetap dingin dalam beroperasi.


‘Microprocessor’ adalah produk terkompleks di dunia ini. Faktanya, untuk membuatnya memerlukan ratusan tahap dan yang kita uraikan sebelumnya hanyalah yang penting saja.


Selama tes terakhir untuk Processor, Processor di tes karakteristiknya, seperti penggunaan daya dan frekwensi maksimumnya.


Berdasarkan hasil test sebelumnya, Processor dikelompokan dengan Processor yang memiliki kemampuan sama. Proses ini dinamakan dengan ‘Binning’, ‘Binning’ ditentukan dari frekwensi maksimum Processor, kemudian tumpukan Processor dibagi dan dijual sesuai dengan spesifikasi stabilnya.


Prosessor yang sudah dikemas dan dites, pergi menuju pabrik (misalnya dipake Toshiba buat laptopnya) atau dijual eceran (misalnya di toko komputer)